Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Macam Tips Petahi Sukses


6 Tips Menanam Alpokat Dalam Pot dan Agar berbuah. 
Alpukat atau avokad adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.

1. Master Perkemahan

Membersihkan benih, tusuk dengan tusuk gigi, letakkan di air, dan tunggu perkecambahan.

2. Potting Penting

Gunakan panci yang dapat dikelola di dalam ruangan jika suhu turun di bawah 10oC (50oF).

3. Lingkungan Tumbuh Optimal

Gunakan campuran zat asam (gambut, serat kelapa, humus cacing tanah) dengan perlite untuk aerasi.

4. Panduan Perawatan Penting

Melindungi dari dingin, mengelola panas, memastikan penyiram dan drainase yang tepat.

5. Pemupukan

Dipupuk di musim semi dan musim panas dengan humus cacing tanah.

6. Pemangkas untuk Sukses

Prune pada usia satu tahun untuk mendorong pertumbuhan bercabang dan sehat.


Sukses Bersama Cabai



Ingin tanaman cabai berbuah lebat Coba tips dari peternak kreatif ini!!

Cara membuat pupuk perangsang bunga pada tanaman cabai, bahan yang dibutuhkan:

  • - 1 atau 2 butir telur, ambil kuningnya saja.
  • - 1 botol minuman probiotik (misalnya Yakult)
  • - 500 ml minuman isotonik (misalnya Pocari Sweat)
  • - 2 sendok teh micin (misalnya Ajinomoto).

Pertama, campur semua bahan di botol yang bersih. Kemudian, kocok sampai merata.

Setelah itu, simpan botol di dalam ruangan selama yang tidak terkena paparan sinar matahari selama tiga sampai enam hari. Buka tutup botol pada hari ketiga untuk membuang gas.

"Hati-hati ketika membuka botol. Kemungkinan isi botol akan menyembur karena ada gas hasil fermentasi."

Apabila aromanya sudah seperti bau tapai, maka larutan pupuk organik tersebut sudah bisa diaplikasikan ke tanaman cabai.

Cara pengaplikasian:

  1. Campurkan 5ml (spray) atau 10 ml (kocor) pupuk organik cair tersebut dengan 1 liter air. Setelah itu, aduk hingga merata.
  2. Siram atau semprot ke daun pada pagi hari.
  3. Aplikasikan minimal satu kali seminggu, lebih baik bila diaplikasikan dua kali seminggu.


Bertani dengan Padi Salibu

Padi Salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas/dipangkas, tunasakan muncul dari buku yang ada di dalam tanah tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang lama,tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa, inilah yang membuat pertumbuhan dan produksinya sama atau lebih tinggi dibanding tanaman pertama (ibunya).

Metodologi Pelaksanaan Salibu :



1. Menjaga Kelembaban Tanah

Pada kondisi lahan sawah yang terlalu kering, segera setelah padi dipanen lahan digenangi air setinggi ±5 cm selama 2-3 hari, kemudian saluran pembuangan air dilepas kembali. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan tanah dan menghindari agar batang padi yang masih berdiri tidak mati kekeringan.

2. Pemberian Pupuk Kandang

pemotongan batang dan menaburJerami Sebelum melakukan pemotongan batang, pupuk kandang diberikan pada lahan terlebih dahulu dengan kebutuhan 1 ton/ha.

Pemotongan dilakukan pada pangkal batang menggunakan mesin potong rumput dengan ketinggian ± 5 cm dari permukaan tanah.

Setelah selesai melakukan pemotongan maka semua jerami baik sisa pemanenan ataupun bekas pemotongan batang ditabur mera tadi permukaan lahan. tunggul padi tidak ada yang tertutup oleh tumpukan jerami, kalau itu terjadi maka tunas baru tidak akan tumbuh.

3. Memupuk Dan Menggemburkan Tanah

Untuk merangsang pertumbuhan maka kurang lebih dua minggu setelah pemotongan pangkal batang atau setelah sebagian besar tunas muncul ke permukaan maka dilakukan pemupukan pertama dengan cara menaburkan pupuk Urea diantara rumpun padi secara merata sebanyak 150 kg/ ha. Untuk menjaga pertumbuhan dan ketersediaan air maka pertahankan kondisi air dipermukaan lahandalam keadaan macak – macak,dimana saluran pemasukan dan pengeluaran air dalam keadaan tertutup.

Untuk melumpurkan tanahdi hamparan persawahan maka dilakukan dengan cara menginjak –injak tanah dan jerami diantara rumpun padi sampai jeraminya terbenam kedalam tanah. Perlakuan menginjak – injak tanah dan jerami tersebut disamping untuk melumpurkan tanah danmempercepat proses pelapukan jerami juga sebagai upaya untuk penyiangan. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk Urea sebanyak 150 kg/ha.

Pemupukan kedua dilakukan pada tanaman berumur 40 hari, pupuk yang diberikan adalah SP36 125 kg dan KCl diberikan sebanyak 25 kg. Pemupukan KCl dilakukan dengan ½ dosis dari dosis anjuran.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Karena tidak ada masa berat antara satu daur hidup tanaman dengan daur hidup berikutnya maka penerapan sistem budidaya padi salibu akan lebih rentan terhadap berbagai kemungkinan serangan hama dan penyakit.

5. Panen dan Pasca Panen

Panen Penentuan saat panen tanaman pangan bijian merupakan syarat awal mutu yang baik. Pada budidaya padi salibu panen bisa dilakukan pada umur ± 90 hari. Jika terlambat memanen padi, akan mengakibatkan banyak biji yanag tercecer atau busuk sehingga mengurangi produksi. 10 hari menjelang panen sebaiknya sawah dikeringkan, tujuannya adalah untuk menyerempakkan pematanagan gabah

Siklus daur tanam seperti ini bisa dilakukan lebih tiga kali.

Selamat Mencoba

Posting Komentar untuk "3 Macam Tips Petahi Sukses"